Selasa, 26 Januari 2016

jenis-jenis tower jaringan komunikasi

   JENIS-JENIS TOWER JARINGAN KOMUNIKASI


Pengertian rooftop tower dan green field tower

Tower Jaringan Telekomunikasi adalah menara

yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik

segi empat atau segitiga, atau hanya berupa

pipa panjang (tongkat) yang bertujuan untuk

menempatkan antenna dan radio pemancar

maupun sebagai penerima gelombang

telekomunikasi dan informasi. Intinya Tower

BTS berfungsi untuk menjembatani perangkat

komunikasi pengguna dengan jaringan yang

menuju jaringan lain.

Berdasarkan Lokasinya, tower jaringan

telekomunikasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Rooftop : Tower yang berdiri di atas sebuah

gedung.

2. Greenfield : Tower yang berdiri langsung di

atas tanah.

Berdasarkan bentuknya, tower jaringan

telekomunikasi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Tower 4 Kaki ( Rectangular Tower )

Tower ini berbentuk segi empat dengan empat

kaki. Tower dengan 4 kaki sangat jarang sekali

dijumpai roboh. Tower jenis ini memiliki

kekuatan tiang pancang serta sudah

dipertimbangkan

konstruksinya. Tower ini

mampu menampung banyak antenna dan radio.

Harga tipe ini sangat mahal, yakni sekitar 650

juta sampai 1 milyar rupiah, namun kuat dan

mampu menampung banyak antenna dan radio.

Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan-

perusahaan bisnis telekomunikasi dan

informatika yang bonafid (Telkom, Indosat, XL,

dll). Contoh : Lattice Tower, Mini Tower.

2. Tower 3 Kaki ( Triangle Tower )

Tower berbentuk segi tiga dengan tiga kaki.

Tower Segitiga disarankan untuk memakai besi

dengan diameter 2 cm ke atas. Beberapa

kejadian robohnya tower jenis ini karena

memakai besi dengan diameter di bawah 2 cm.

Ketinggian maksimal tower jenis ini yang

direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian

rata-rata adalah 40 meter. Towerjenis ini

disusun atas beberapa stage (potongan). 1

stage ada yang 4 meter namun ada yang 5

meter. Makin pendek stage maka makin kokoh,

namun biaya pembuatannya makin tinggi,

karena setiap stage membutuhkan tali

pancang/spanner. Jarak patok spanner dengan

tower minimal 8 meter. Makin panjang makin

baik, karena ikatannya makin kokoh, sehingga

tali penguat tersebut tidak makin meruncing di

tower bagian atas. Contoh : Lattice Tower, Mini

Tower.

3. Pole

Tower berupa tiang pancang dengan satu kaki.

Tower ini di bagi menjadi 2 macam, Pertama

tower yang terbuat dari pipa atau plat baja

tanpa spanner, diameter antara 40 cm s/d 50

cm, tinggi mencapai 42 meter, yang dikenal

dengan nama monopole.

Tower Kedua lebih cenderung untuk dipakai

secara personal. Tinggi tower pipa ini sangat

disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari

itu akan melengkung). Teknis penguatannya

dengan spanner. Kekuatan pipa sangat

bertumpu pada spanner.

Sekalipun masih mampu menerima sinyal

koneksi, namun tower jenis ini tidak

direkomedasi untuk penerima sinyal

informatika (internet dan intranet) yang stabil,

karena jenis ini mudah bergoyang dan akan

mengganggu sistem koneksi datanya, sehingga

komputer akan mencari data secara terus

menerus (searching).

Tower ini bisa dibangun pada areal yang dekat

dengan pusat transmisi/ NOC = Network

Operation Systems (maksimal 2 km), dan tidak

memiliki angin kencang, serta benar-benar

diproyeksikan dalam rangka emergency biaya.

Dari berbagai fakta yang muncul di berbagai

daerah, keberadaan Tower memiliki resistensi/

daya tolak dari masyarakat, yang disebabkan

isu kesehatan (radiasi, anemia dll), isu

keselamatan hingga isu pemerataan sosial. Hal

ini semestinya perlu disosialisasikan ke

masyarakat bahwa kekhawatiran pertama

(ancaman kesehatan) tidaklah terbukti.

Radiasinya jauh diambang batas toleransi yang

ditetapkan WHO.

Contoh : Monopole Tower.
IS TOWER

 
 sumber :
1. https://www.google.com/search?q=penjelasan+tentang+rooftop+tower%2Cgreen+field+tower%2Crectanguler+tower%2C+triangle+tower%2C+dan+pole+tower&ie=utf-8&oe=utf-8#q=penjelasan+tentang+rooftop+tower%2Cgreen+field+tower%2Crectanguler+tower%2Ctriangle+tower%2C+pole+tower
2.http://ilhamsevenfoldism.blogspot.co.id/2012/03/artikel-menara-telekomunikasi.html